Pemotong mati digunakan untuk membuat potongan yang tepat di sekitar label tanpa memengaruhi media pendukung. Mereka sering melekat pada mesin cetak flexographic untuk akurasi. Ada tiga jenis sistem alat Die Cutting: Flatbed cutting, semi-rotary, dan full rotary. Apakah Anda bertanya-tanya bagaimana cara memilih mesin die cutting terbaik untuk kebutuhan Anda? Izinkan saya memandu Anda melalui prosesnya.
Mesin die-cutting yang berbeda bervariasi dalam desain, operasi, kemampuan, dan kesesuaian untuk aplikasi tertentu. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara berbagai jenis mesin die-cutting:
1. Mesin Die-Cutting Full-Rotary: Jenis mesin ini menggunakan cetakan silinder yang berputar melawan silinder landasan untuk memotong label. Ini menawarkan produksi berkecepatan tinggi, cocok untuk jumlah besar dan label berjalan terus menerus. Ini biasanya digunakan untuk bahan yang fleksibel dan mampu melakukan kiss-cutting dan through-cutting.
2. Mesin Pemotong Mati Flatbed:Tidak seperti mesin rotari, mesin pemotong die flatbed menggunakan permukaan datar di mana bahan dan die ditekan bersama untuk memotong label. Ini memberikan akurasi pemotongan yang tepat dan cocok untuk bahan yang lebih tebal atau ketika diperlukan bentuk atau desain yang rumit.
3. Mesin Die-Cutting Semi-Rotary: Mesin ini menggabungkan elemen die-cutting rotary dan flatbed. Ini menggunakan silinder berputar untuk gerakan pemotongan utama tetapi dengan pengindeksan intermiten, memungkinkan pemotongan mati yang akurat dalam jumlah yang lebih kecil atau proses label yang lebih pendek.
4. Mesin Pemotong Mati Digital: Mesin die-cutting digital dilengkapi dengan sistem kontrol digital, memungkinkan jalur pemotongan yang presisi dan dapat diprogram. Mereka umumnya digunakan dalam produksi label digital dan menawarkan fleksibilitas untuk data variabel dan penyesuaian.
5. Mesin Pemotong Mati Otomatis:Mesin die-cutting otomatis dirancang untuk produksi berkecepatan tinggi dan berkelanjutan. Ini sering mencakup fitur seperti pengumpanan otomatis, pembuangan matriks limbah, dan proses inline seperti stripping, embossing, atau foil stamping.
6. Mesin Pemotong Mati Sebaris: Jenis mesin ini mengintegrasikan die-cutting ke dalam proses pencetakan atau konversi, memungkinkan aliran produksi yang lancar. Label dicetak atau dilapisi sebelum die-cut, mengurangi penanganan dan meningkatkan efisiensi.
7. Mesin Pemotong Mati Offline: Berbeda dengan mesin inline, mesin die-cutting offline adalah unit terpisah yang didedikasikan hanya untuk proses die-cutting. Mereka bisa lebih serbaguna dan fleksibel untuk berbagai jenis dan aplikasi label.
8. Die-Cutting Web-Fed vs. Sheet-Fed:Mesin web-fed memproses label dari gulungan material yang terus menerus, sedangkan mesin sheet-fed menangani lembaran individu. Mesin web-fed cocok untuk produksi volume tinggi, sedangkan mesin sheet-fed sering digunakan untuk jumlah yang lebih kecil atau format tertentu.
Ini hanyalah beberapa perbedaan utama antara mesin pemotong mati yang berbeda. Faktor-faktor seperti volume produksi, jenis bahan, kerumitan desain label, dan persyaratan aplikasi khusus akan menentukan mesin pemotong mati yang paling cocok untuk situasi tertentu.